Iklan bawah judul
Iklan tengah
Anakku terlihat tersenyum.
“Jadi, saya mau beritahu mata saya Ayah, ‘Wahai mata, hari ini jangan nonton banyak film kartun. Bacalah Al-Quran!’”
“Pandainya anak ayah!”
Ayah mencium dahi anaknya.
“Dah, tidur ya? Baca doa tidur sama-sama.
Allahumma Bismika Ahya Wa Amut. Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan aku mati. Amin…
Baiklah. Sampai ketemu besok ya.”
Ayah lalu berdiri dan hendak keluar kamar. Tiba-tiba tangan suamiku digapai anakku. Menahan langkahnya.
“Ayah sayang aku tidak?”
Ayahnya tersenyum, “Amat Sayang.”
“Sayang bunda tidak?”
“Sayang. Lebih dari yang kamu tahu.
Saat ayah tiada apa-apa dalam hidup, bunda itu mau terima ayah jadi suaminya. Baik kan hati bunda?
Sayang ayah pada bunda, sampai menutup mata. Sampai akhirat sana.”
Anakku tersenyum lebar sampai terlelap.
***
Suamiku lalu melangkah keluar kamar.
Langkahnya terhenti.
Ia kaget melihatku menanti di luar kamar.
Basah sudah pipi ini dengan air mata. Mengalir tanpa henti. Sungguh hati ini terusik sangat dalam. Aku tak tahu jika suamiku itu setiap malam berada di sisi anak kami bercerita tentang Rasulullah s.a.w.. Selama ini, ku sangka suamiku tidak pernah peduli.
Sungguh, aku khilaf!
Ku capai tangan suami. Ku salami tangan kasar itu.
“Apakah Bunda baik-baik saja?” Suamiku kaget seketika.
“Maafkan Bunda, ayah. Maafkan Bunda. Selama ini, Bunda sudah berlaku tak setia kepada ayah. Bunda isteri durhaka. Maafkan Bunda. Ampunkan Bunda, Ayah.” aku ingin menjerit sejadi-jadinya namun tak ingin anakku terbangun dan mengetahui apa yang terjadi.
Suamiku lalu mengusap ubun-ubun kepalaku.
“Ayah sudah lama tahu. Ayah maafkan..” Suamiku tersenyum. Tapi, ternyata wajahnya terlihat sedih.
“Bunda cinta pemuda itu? Kalau Bunda mencintainya dan sudah tak cinta ayah lagi, ayah rela korbankan kebahagiaan ayah demi melihat bunda bahagia.”
Karena terpaksa, dia rela lepaskan aku? Ya Allah... Bagai hendak hendak putus detak jantungku ketika itu. Tanganku menggigil. Dinginnya malam menjadi amat menusuk. Aku yang tadinya begitu yakin ingin bercerai, sekarang hanya bisa berdiri kaku tak berdaya. Sambil terisak-isak, ku kuatkan hati. Berusaha mengendalikan diri namun air mata tak hentinya mengalir.
“Tidak.. Tidak.. Bunda hanya mau Ayah seorang, Bunda mau ke Syurga dengan Ayah bersama anak kita,”
Lantas suamiku itu tersenyum. Kali ini riaknya ikhlas riang. Tumpah air mata lelakinya di hadapanku.
“Jangan ulang lagi.. Hargai Ayah.., janji?”
Aku mengangguk mengiyakan dan memeluknya erat.
Rupa-rupanya pertengkaran kami sebelumnya bukan karena aku mendapatkan uang lebih banyak darinya. Ia marah dan sakit hati karena mengetahui hubungan terlarang aku dan pemuda itu.
***
Tiba-tiba sebuah pesan Whatsapp masuk. Ternyata dari pria itu.
“Bagaimana? Sudah Dinda sampaikan?”
Akupun membalas pendek pesan itu.
“Maaf. Saya putuskan untuk memilih setia. Kita selesai sampai di sini. Setelah ini, suami saya sendiri yang akan jadi fotografer.”
Sebuah pesan masuk lagi.
“Tapi.. tapi-kita kan sama-sama saling mencintai! Sudah janji sehidup semati!”
Aku lalu segera menghapus program Whatsapp dari ponsel aku. Mematahkan SIM Card aku di depan suamiku saat itu juga.
Dalam hati, aku telah bertekad untuk tidak lagi melukai insan yang selama ini setia di sisiku.
Adaptasi Dari Kisah Sebenarnya
Via Ainul Na’im
Sumber : https://share-fb99.blogspot.com/
Honda Civic Type R Semakin Diincar, Laku Melebihi Target
PT Honda Prospect Motor (HPM) yang memulai penjualan Civic Type R 2017 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 mengaku puas akan hasilnya. Hatchback yang dibanderol dengan harga nyaris Rp 1 miliar tersebut ternyata sudah diincar banyak orang di tanah air.
Sebelumnya, selama 4 hari pertama sejak digelarnya pameran dikabarkan sudah terjual sebanyak 15 unit. Kini 6 hari setelah berakhirnya GIIAS 2017, Honda Civic Type R ini dikabarkan sudah laku terjual sebanyak 25 unit. Jumlah tersebut melampaui targetnya yang hanya 10 unit.
"Kami bersyukur atas antusiasme yang luar biasa dari konsumen di GIIAS 2017, terutama untuk Honda Civic Type R yang untuk pertama kalinya kami bawa ke Indonesia. Terlepas dari reputasi dan nama besarnya, kami percaya kesuksesan Honda Civic Type R di Indonesia juga didukung eforia mesin VTEC Turbo yang telah kami perkenalkan untuk beberapa model Honda di Indonesia sejak tahun lalu,” ungkap Jonfis Fandy selaku Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual HPM.
Tak hanya Honda Civic Type R, produk-produk Honda lainnya juga mencatat penjualan yang baik selama gelaran GIIAS 2017. Secara total, Honda mengumpulkan penjualan sebanyak 5.545 unit.